Selasa, 26 Oktober 2010

KONSEP DASAR MASA NIFAS

A.     Pengertian Masa Nifas
(Saifuddin, Abdul Bari, 2001 : 122)
Masa nifas disebut juga puerperium, merupakan masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.

(Jones & Bartlett, 1997 : 623)
Masa nifas, ialah masa waktu antara kelahiran plasenta dan membran (yang menandai berakhirnya periode intrapartum) sampai waktu menuju kembalinya jalan reproduksi wanita tersebut ke kondisi tidak hamil.
Ibu yang sedang mengalami dan melalui masa nifas tersebut dinamakan ibu puerpera. Masa nifas ini biasanya berlangsung 6 minggu.

Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan fisiologi dan psikologi, yaitu :
·         Perubahan fisik
·         Involusi uterus dan pengeluaran lokhia
·         Laktasi/pengeluaran air susu ibu
·         Perubahan system tubuh lainnya
·         Dasar hubungan antara bayi dan orang tuanya dipersiapkan
·         Perubahan psikis


 B.      TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS
Asuhan masa nifas hendaknya merupakan upaya kolaborasi antara orang tua, keluarga, pemberi asuhan yg sudah terlatih atau tradisional profesi kebidanan dan lain-lain termasuk kelompok anggota masyarakat, pembuat kebijakan, perencana kesehatan.
Asuhan masa nifas diperlukan karena dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik bagi ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi 24 jam pertama. Sedangkan pada neonatus, 2/3 kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir.

Tujuan Asuhan Masa Nifas :
  • Menjaga dan meningkatkan kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik
  • Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati, atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya
  • Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya, dan perawatan bayi sehat
  • Memberikan pelayanan keluarga berencana

C.      PERAN & TANGGUNG JAWAB BIDAN
·      Melaksanakan skrining yang komprehensif, pencegahan, deteksi dini permasalahan yang timbul baik fisik maupun psikologik, mengobati, atau merujuk apabila terjadi komplikasi
·      Melakukan pengkajian data fisik, psikososial, riwayat kesehatan ibu
·      Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik lengkap
·      Memberikan konseling tentang : cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya masa nifas, kebutuhan nutrisi dan cairan pada masa nifas, menyusui, pola hubungan seksual, keluarga berencana, personal hygine, dan lain-lain
·      Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan memungkinkan ia melaksanakan perannya sebagai ibu
·      Memfasilitasi hubungan dan ikatan batin antara ibu dan bayi
·      Memulai dan mendorong pemberian ASI
·      Melakukan pendokumentasian hasil asuhan

D.     TAHAPAN MASA NIFAS
  • ·      Immediate Puerperal
    Adalah keadaan yang terjadi segera setelah persalinan sampai 24 jam postpartum
  • ·      Early Puerperal
     Adalah keadaan yag terjadi pada permulaan masa nifas, waktu 1 hari s.d 7 hari postpartum
  • ·      Later Puerperal
     Merupakan tahapan akhir dari masa postpartum, terjadi pada 1 minggu s.d 6 minggu setelah melahirkan


E.      PROGRAM & KEBIJAKAN TEKNIS
Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
Kunjungan
Waktu
Tujuan
I
6 – 8 jam PP
·         Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
·         Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan : rujuk bila perdarahan berlanjut
·         Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
·         Pemberian ASI awal
·         Melakukan hubungan antara ibu dan bayi dan bayi baru lahir
·         Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia
Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil
II
6 hari PP
·         Memastikan involusi uterus berjalan normal; uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau
·         Menilai adanya tanda-tanda deman, infeksi atau perdarahan abnormal
·         Memastikan ibu mendapatkan cukup  makanan, cairan, dan istirahat
·         Memastikan ibu menyusui dengan baik, dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit
·         Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat, dan merawat bayi sehari-hari
III
2 minggu PP
Sama seperti di atas (6 hari setelah persalinan)
IV
6 minggu PP
·         Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penylit yang ia atau bayi alami
·         Memberikan konseling untuk KB secara dini

Data base untuk Masa Nifas :
Komponen-komponen data base untuk menentukan kesejahteraan ibu pasca kelahiran adalah sebagai berikut :
  1. Melanjutkan evaluasi dari semua penemuan yang mengandung arti atau perkembangan selama periode antepartum dan intrapartum
  2. Evaluasi atas perubahan-perubahan fisiologis dan anatomis dari nifas tersebut
  3. Evaluasi tanda-tanda vital wanita tersebut serta tanda-tanda fisik lainnya, gejala dan perubahannya
  4. Evaluasi atas respons ibu dan ayah terhadap bayi mereka serta persiapan untuk pengasuhannya
  5. Evaluasi perubahan perilaku ibu serta respons psikologisnya terhadap kelahiran anak
  6. Skirinig lanjutan untuk mengetahui tanda-tanda dan gejala-gejala komplikasi obstetric atau medis
 
Referensi  :          
  1. Saifuddin, AB. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBPSP
  2. Klein, S. 1995. Asuhan Postpartum. JHPIEGO
  3. Widiyastuti, M. 2005. Modul Asuhan Nifas. Tasikmalaya : Prodi D3 Kebidanan STIKES RESPATI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar